Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Yowana Brahma Vidya
Undiksha Masa Bakti 2012/2013
Bertempat di Gedung Auditorium
Kampus Tengah Undiksha, KMHD Yowana Brahma Vidya masa bakti 2012/2013
melaksanakan kegiatan Dharma Wacana dan Dharma Tula pada hari Kamis, 18 Oktober
2012. Tema yang diangkat pada kegiatan ini yakni “Dharma Wacana dan Dharma Tula
KMHD YBV UNDIKSHA Tahun 2012, Keagungan dan Inti Sari Bhagavad Gita sebagai
Refleksi dalam Kehidupan” dengan Rasa Acharya Prabhuraja Darmayasa sebagai
narasumbernya.
Pembukaan diawali dengan Doa,
dilanjutkan dengan laporan ketua panitia dan pembukaan acara secara resmi oleh Prof.
Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. selaku Pelindung KMHD YBV Undiksha yang juga
merupakan Rektor Undiksha. Acara pembukaan mengalami keterlambatan selama 30
menit. Hal ini disebabkan karena keterlambatan kedatangan para undangan dan
narasumber. Setelah dibuka secara resmi yang ditandai dengan pemukulan kentongan,
acara dilanjutkan dengan Dharma Wacana dan Dharma Tula dimana yang menjadi
moderator adalah Bapak I Dewa Gede Budi Utama, S.Pd. yang merupakan salah satu
penasihat dari KMHD YBV Undiksha.
Meskipun tidak sesuai dengan susunan
acara, namun kegiatan Dharma Wacana dan Dharma Tula yang dibawakan oleh Bapak
Prabu Darmayasa berlangsung dengan baik dan lancar. Dengan pengantar dari
moderator sebagai stimulus, ratusan peserta acara Dharma Wacana dan Dharma Tula
antusias menyimak. Bapak Prabu Darmayasa menjelaskan bahwa setiap BAB di dalam kitab
Bhagavad Gita memiliki keagungan masing-masing. Ataupun setiap sloka-sloka yang
ada di dalamnya masing-masing mempunyai keagungan. Kemudian inti sari dari
Bhagavad Gita adalah terletak pada setiap sloka yang ada di dalamnya. Lebih
dispesifikkan lagi oleh Prabu yaitu inti sari Bhagavag gita itu tersirat lebih
mendalam pada BAB II tentang Sankhya Yoga pada BAB ke-66 sampai 68. Namun, pada
saat mengakhiri wejangannya, Prabu kembali menegaskan bahwa setiap sloka pada
Bhagavad Gita merupakan inti sari dari Bhagavad Gita. Prabu juga menyisipkan bahwa
rahasia dari ajaran Bhagavad Gita adalah berserah diri sepenuhnya kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
Diiringi alat musik berupa piano,
400 orang peserta diajarkan melantunkan beberapa Sloka oleh Bapak Prabu
Darmayasa. Hal ini memberikan pengalaman yang berharga kepada para peserta.
Karena cara melantunkan sloka yang diajarkan sangat mengenakkan dan mudah di
ingat. Beliau sengaja membuat sendiri cara melantunkan sloka Bhagavad Gita agar
lebih menarik dan para pemuda tertarik untuk mempelajari Bhagavad Gita. Situasi
ini mampu membangkitkan antusias peserta untuk lebih bersemangat mengikuti
acara, walaupun sudah berlangsung selama 2 jam.
Semakin lama berjalannya acara
peserta Dharma Wacana dan Dharma Tula semakin tertarik dengan pengampaian Prabu
yang bervariasi (salah satunya menggunakan cerita dan variasi volume suara).
Keantusiasan peserta terlihat dengan banyaknya minat peserta ingin bertanya
kepada Narasumber. Pertanyaan dari peserta sangat bervariasi, mulai dari salam
“Om Swastyastu”, filsafat, tata susila dan yang lain-lainnya sesuai dengan
Kitab Suci. Semua pertanyaan peserta ditanggapi dengan paparan yang jelas.
Sehingga peserta merasa puas akan feed
back yang diberikan oleh Bapak Prabu Darmayasa.
Selama tiga setengah jam acara sudah
berjalan, namun para peserta masih banyak yang ingin bertanya. Karena waktu
sudah larut malam, maka moderator segera mengakhiri acara Dharma Wacana dan
Dharma Tula. Sebagai pengujung berakhirnya acara, di sampaikan bahwa sudah
sangat wajar sekali di zaman ini para pemuda sudah mempunyai dan mulai
membiasakan belajar untuk membaca Kitab Suci. Tidak hanya terbatas pada
kalangan pemuda, tetapi semua kalangan hendaknya membiasakan mempelajari dan
sudah memiliki kitab suci dirumahnya masing-masing. Dengan demikian, maka
diharapkan ada perubahan secara besar-besaran menuju ke arah yang lebih baik
dan damai.
Kegiatan Dharma Wacana dan Dharma Tula ini ditutup
oleh Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd. selaku pelindung KMHD YBV Undiksha pada
pukul 22.00 Wita. Dilaksanakannya Dharma Wacana dan Dharma Tula ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai wadah seluruh Civitas Hindu Undiksha untuk memperdalam
pemahaman ajaran agamanya sehingga diharapkan akan menjadi pilar penguat dalam
membentuk kader-kader Hindu yang religius, humanis, dan progresif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar