Terik matahari yang membakar bumi, tak
menyurutkan semangat para pengurus KMHD YBV Undiksha untuk bergerak bersama
demi satu tujuan. Setelah mendapat arahan dari ketua KMHD YBV Undiksha, Senin,
5 November 2012 secara serentak pengurus KMHD YBV Undiksha menyebar di
lingkungan kampus (lingkungan tengah dan bawah). Kegiatan ini bertujuan untuk
menggalang dana punia dari civitas
akademika yang nantinya ditujukan kepada korban kerusuhan di Lampung Selatan.
Selain untuk menggalang dana punia, tentu ada hal lain yang pengurus peroleh. Melalui
kegiatan ini pengurus dapat melatih soft
skills, salah satunya bagaimana berkomunikasi dengan baik. “Menurut tiang,
kegiatan ini sangat bagus. Selain menggalang dana punia untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang
membutuhkan, kita juga bisa belajar bersosialisasi bagaimana caranya kita
menggalang dana kepada orang-orang dengan sopan dan tidak menyinggung perasaan
orang tersebut”, kata Ni Kadek Desi Dwiyantari yang merupakan
salah satu pengurus yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Antusiasme civitas akademika untuk
menyisihkan sedikit rezeki yang dimiliki sangatlah tinggi. Bukan hanya dari
kalangan mahasiswa, warga Undiksha (dosen, pegawai dan staff TU) ikut berdana punia. Apapun bentuk dana punia yang diberikan bukan menjadi
persoalan karena yang terpenting dalam hal ini adalah keikhlasan hati dan
harapan yang tulus dari warga Undiksha agar perdamaian di lampung selatan
segera terealisasi, secara mendalam juga gerakan ini mampu menjadi “genta” pengingat kita untuk terus
menjaga perdamaian NKRI. Ni Kadek Tariani yang merupakan salah satu puniawati memberikan apresiasi positif
terhadap pelaksanaan kegiatan ini. “semoga dengan sedikit dana punia dari saya
ini, bisa membawa pesan perdamaian kepada seluruh warga yang ada di Lampung
Selatan.”
Jumlah
dana yang terkumpul dari kegiatan ini sekitar 4 juta rupiah. Dana punia yang telah terkumpul ini segera
dikirim untuk korban kerusuhan di Lampung melalui DPRD Kabupaten Buleleng.
Mereka tidak melihat siapa yang benar ataupun siapa yang salah, dalam hal ini dana punia yang terkumpul tersebut bukan
hanya diperuntukkan bagi warga Bali Nuraga tetapi juga korban warga Lampung,
yang jelas saudara sebangsa kita sedang berduka. Dengan sedikit uluran tangan
dari seluruh Warga Undiksha, diharapkan dapat mengurangi beban para korban
bentrokan Lampung Selatan. Perbedaan-perbedaan yang kita miliki janganlah
dijadikan alasan kita untuk saling benbenturan. Jika negara ini bisa kita
anggap sebagai sebuah bilangan, mari kita jadikan bilangan tersebut berpangkat
nol sehingga menghasilkan sebuah bilangan yakni satu (1). Bersatu untuk
mencapai satu tujuan bersama. Meskipun perbedaan-perbedaan yang ada sangat
banyak, namun tentu perbedaan itu akan menjadi indah bila kita bisa memaknainya
seperti semboyan luhur kita “Bhineka Tunggal Ika”.
By:
51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar